Selasa, Juli 22, 2008

AYAM KEBULUR DI LUMBUNG PADI

Ihwal ia hanya sebuah ibarat ungkapan "anak ayam mati di lumbung padi"

Diseluruh TANAH AIR kita begitu kaya akan mineral, mineral resource, human resource yang selalu kita ekspor ke berbagai belahan dunia.. terutama dari Pulau Jawa khususnya. Dari Aceh (Gas & Minyak) bahkan kandungan terbaru sejak pasca "smoong" ditemukan sumber gas dan mineral yang merupakan terbesar di dunia. Hingga ke Irian (dengan 2 maha gunung emas nya yang dikuras oleh bangsa Freeport).

Hal menurut pacal yang hina, dari pucok dan pimpinan terlalu terbuai dengan rayuan dan kurang cermat serta takut [akan tanah tak garap orang lain pak de... (?)] hehehehe

Penulis cuba membawa para cyber untuk mengalih pandangan dan melihat (kurang sedikit) arah kiblat.. arah ke Kota Dubai.. maksudnye.. ...

Mari kita cube renungkan dan mengaban sedikit, hm.. bandingkan jika sama Negeri Dubai di Timteng sane.. apa yang terjadi hanya dalam dekade 15 tahunan sahaje... hmmm
Lets see.... gambar berikut :



Ini kota Dubai pada tahun 1991, gersang dan kosong... hanya mengandal minyak saja..

Tapi apa yang terjadi saat ini untuk lokasi yang sama, dan yang berlangsung sekarang...









Segala pusat kegiatan bisnis, interpreneur, karya terbaik umat dibumi saat ini, pusat mall, hotel dengan karya terbaik didunia dan desain terindah dan tertinggi yang nantinya tak ingin di tandingi berlangsung dan terus dikembangkan di Kota ini...
Hal ini semata untuk menarik orang berkunjung dan membelanjakan uang di Kota Dubai..
Begitu indah permai dan menakjubkan...






Dan kembali ketanah..

Umpama kan..
Conoco yang nota bene pekerja asing pada level pucok dan pemodal asing yang mengelola gas alam Blok Natuna, merupakan awalnya upaya dan ide oleh para pimpinan orde baru adalah untuk memproteksi utara dari bagian indonesia itu (batas wilayah indonesia di Laut China Selatan) agar tak ada yang berani mengusik.....
Ia... mari kita lihat peta berikut....



Ya.. benar .. hampir semua lokasi penambangan field nya atau anjungan minyak dan gas itu berada pada posisi batas negara kita yang tercinta, artinya sejak tahun 1970-an hingga awal 2000-an baru ia exploitasi..
Artinya lagi kawasan itu aman dari ancaman keamanan dari pihak negara lain.. siapa yang berani ganggu aset USA?... Begitu (hebatnya) pimpinan saat itu menggagaskan hal ini.

Tapi berape persen dan apa yang kita dapat, tak usah itung2 untung... nanti malah buntung...
Berapa jatah bagi nye.. 50% - 50% ?... meimpie kale...
20%-70%,.. tidak,..
10%-90% hmmm
Haaa.. 99,99% - 0,034%.. apa iye..?

Jangan itu dikaji... kita memang kurang..
Kurang nggerti, kurang tahu, kurang berani, kurang pandai.... iye...

Diumpamakan Dubai itu hanya bagian kecil dari negara di dunia ini yang berani memperkaryakan bangsa asing untuk kepentingang bangsanya sendiri... mereka (Dubai) membayar mahal tenaga asing terampil untuk bekerja di ladang minyak dan membangun infrastruktur pendukungnya.. dengan catatan .. bagian-bagian didapat wajar dan sesuai hukum.. apakah hukum dagang islam..
Kite.... nak dikelola oleh BUMN yang pernah untung? .... Dalam mengelola minyak.. malah banyak karyawan yang dirumahkan dan minta pencen awal-awal, takot duit tolak tak kebagian... mual rasenya... (muntahlah)..
Ini akhirnya...

KITA HARUS BERANI MEMBAYAR ORANG ASING UNTUK BEKERJA DI NEGERI KITA YANG KAYA INI... Lihat perbandingan ....
Kota Hawai, Dubai, Qatar.. >>> mana yang banyak pribumi atau orang asing yang bekerja....
Kecerdikan China dan India yang nantinya...
Indonesia….


Kite harus belajar dari sejarah... Ingat mukjizat terbesar di bumi yang diberikan kepada Junjungan kita, juga sejarah...
Kita tak pernah belajar ...

Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... hal azim...

1 komentar:

andriko mengatakan...

ass..ape yg awak jabarkan tu sangat relevan, kita tdk belajar...15 tahun dibanding 69 tahun negara kita adalah rentang waktu yg sgt jauh....seharusnya begitu kita dikenal sbgi sebuah negara...tau akan kekayaan dan pengelolaannya..serta keuntungan yang dipeoleh bila kita kaji. aq salut ama awak...

Pingbox saye